detik-detik proklamasi

KELICIKAN JEPANG DAN KEGIGIHAN BANGSA INDONESIA

Jepang merupakan salah satu Negara adidaya atau Negara yang mempunyai kekuatan yang besar di dunia. Namun karena kaisar jepang mempunyai ambisi yang terlalu besar, yaitu ingin menjadi Negara yang terhebat. Mereka menyerang pangkalan Amerika Serikat yang berada di Kepulauan Hawai. Mereka menyerang pada saat semua pasukan Amerika Serikat terlelap tidur . sehingga tidak ada perlawanan sedikit pun dari pasukan Amerika Serikat. Pangkalan itu hancur begitu juga semua pasukan yang berada di dalamnya. Amerika Serikat yang mengetahui hal tersebut ingin membalas perbuatan Jepang tersebut. Perselisihan antara Amerika Serikat dan Jepang inilah yang memicu timbulnya Perang Dunia ke-2 atau yang disebut Perang Pasifik dan Perang Asia Timur Raya.

Dalam perang tersebut Jepang sering mengalami kekalahan di medan perang. Kaisar jepang yang mengetahui hal tersebut bingung. Akhirnya, seluruh parlemen diundang dan diadakanlah sidang untuk memecahkan masalah tersebut. Sidang tersebut dipimpin oleh perdana mentri Kaiso, dan didapatlah sebuah keputusan untuk mencari teman dalam berperang melawan sekutu, dan salah satunya adalah dari Negara-negara yang mereka jajah. Mereka harus mendapatkan simpati dari Negara yang dijajah agar Negara tersebut mau membantu mereka dalam berperang. Dan salah satu Negara yang di jajah Jepang pada saat itu adalah Indonesia.

Dalam menjlankan rencana mereka di Indonesia, dan untuk mendapatkan simpati dari bangsa Indonesia mereka menjanjikan kemerdekaan untuk rakyat Indonesia dikemudian hari. Namun semua itu hanya siasat dari Jepang agar bangsa Indonesia mampu membantu mereka dalam berperang melawan Amerika Serikat.

Dan untuk membuktikan janji mereka itu, pemerintah Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945 yang diangkat oleh Letnan Jendral Kumakichi Harada. Dia adlah pimpinan kedudukan Jepang di Jawa. BPUPKI ini diketuai oleh dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat dengan tujuan dibentuknya BPUPKI ini adalah untuk mempersiapkan apa saja pondasi untuk Indonesia Merdeka. Pengangkatan pengurus ini dilakukan pada tanggal 8 Mei 1945 melalui upacara bendera yang bertempat di gedung Cuo Sangi In, Jakarta. Pada saat itu juga dikibarkan bendera merah putih oleh Toyohiko Masudayang mewakili Jepang, dan bendera Jepang (Hinomaru) dikibarkan oleh Mr. A.G Pringgodigdo yang mewakili bangsa Indonesia.

Setelah itu BPUPKI melakukan sidang pertamanya yang dilangsungkan pada tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945yang tujuannya untuk membahas tentang dasar Negara. Pada hari petama yakni tanggal 29 mei 1945, yang mendapat giliran pertama untuk menyampaikan konsep dasar negara adalah Mr. Muh. Yamin. Beliau menyampaikan ada 5 asas Negara Republik Indonesia, yaitu peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ke-tuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.

Pada tanggal 31 mei 1945 yang mendapat kesempatan kedua menyampaikan konsep dasar negara adalah Prof. Dr Soepomo. Beliau mengemukakan dasar Megara Indonesia adalah persatuan, kekeluargaan, keseimbangan, musyawarah, dan keadilan social.

Pada hari terkhir, yakni tanggal 1 Juni 1945 yang mendapat giliran menyampaikan konsep dasar Negara adalah Ir. Soekarno. Pada saat Ir. Soekarno menyampaikan pidato-Nya yang kemudian di dikenal sebagai hari Lahirnya Pancasila. Karena pada saat itu beliau mengusulkan beberapa nama untuk dasar Negara Indonesia, nama-nama itu adalah Pancasila, Trisila, dan Ekasila, dan sebagian besar memilih Pancasila, maka ditetapkan namanya adalah Pancasila. Dan lima sila yang diusulkan Ir. Soekarno adalah sebagai berikut:

a. Kebangsaan Indonesia

b. Perikemanusiaan

c. Mufakat atau Demokrasi

d. Kesejahteraan Sosial

e. Ketuhana Yang Maha Esa

Pada tanggal 22 juni 1945, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 5 orang yang kemudian diberi nama “Panitia Sembilan”. Panitia Sembilan ini diketahui oleh Ir. Soekarno dan hasil dari Panitia Sembilan ini adalah sebuah rumusan yang kemudian oleh Mr. Muh Yamin diberi nama “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”. Bunyinya sama persis dengan isi Pembukaan UUD ’45 yang selama ini kita kenal, hanya saja pada saat berbunyi “ketuhanan Yang Maha Esa” aslinya adalah “Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluknya”. Kata tersebut dirubah karena penduduk dari Indonesia Timur nengancan akan membentuk Negara sendiri kalau kalimat itu tidak diribah, karena sebagian besar penduduk Indonesia Timur pada saat itu beragama Non Islam. Jadi kata tersebut dirubah menjadi seperti sekarang ini.

Sidang ke-2 BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 14 Juli sampai 16 Juli. Ir Soekarno selaku ketua panitia melaporkan tiga hasil, yaitu:

a. Dasar Negara yaitu Pancasila

b. Pembukaan UUD

c. Batang Tubuh yang terdiri dari 136 pasal dan 16 bab

Setelah itu tugas BPUPKI selesai dan BPUPKI pun dibubarkan dan digantikan oleh PPKI yang siresmikan pada tanggal 7 Agustus 1945. Ketuanya adalah Ir. Soekarno dan Drs. Muh Hatta sebagai wakilnya.

Pada tanggal 14 Agustus Jepang menyerah tanpa syarat kepada Amerika Serikat di kapal Amessori, Amerika Serikat. Kerena Amerika Serikat telah Menjatuhkan Bom Atom di kota Nagasaki dan Hirosima. Dan pada tanggal 14,15,16 Agustus terjadi Vacom Of Power atau kekesongan kekuasaan di Indonesia. Para Golongan Muda yang mendengar hal tersebut segera menyuruh para Golongan Tua untuk segera membacakan kemerdekaan Indonesia, dan setelah yakin kebenaran berita itu, para Golonagn Tua segera merumuskan Kemerdekaan Indonesia, dan Perumusan Teks Proklamasi pun segera dilakukan. Kalimat pertama dari naskah Proklamasi merupakan saran dari Mr. Achmad Soebadjo yang diambil dari rumusan BPUPKI, sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran dari Drs. Muh Hatta. Akhirnya teks Proklamasi pun selesai dibuat.

Dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno membacakan Proklamasi Kemersekaan Indonesi di lapangan Ikada, dan Acara tersebut disebarkan ke seluruh Indonesia melalui Radio, berita Proklamasi juga di Siarkan melalui pers dan surat sebaran. Dan sejak saat itu Indonesia lepas dari kekuasaan Negara manapun dan bisa menjadi NEGARA MERDEKA.

Disunsun oleh Fauzul Adhim, kelas XI-IPA1